Fujinuma Satoru - Hinazuki Kayo |
Basic Information: http://anidb.net/perl-bin/animedb.pl?show=anime&aid=11292
Ngelantur Sebentar:
僕だけがいない街; Boku dake ga Inai Machi; Kota Tanpa Diriku.
Mungkin biar singkat dan menohok, judul official-nya dalam bahasa Inggris menjadi ERASED. Jika Anda menemukan kata tersebut dalam suatu judul anime, maka yang dimaksud adalah Boku dake ga Inai Machi ini.
Sewaktu awal-awal, saya sempet berkata dalam first impression kalo anime ini punya potensi untuk menjadi anime of the season (AotS). Nah, pertanyaannya...
...apakah anime ini benar-benar berhasil mendapatkan gelar tersebut?
(menurut versi Lunatic Moe alias versi saya sendiri tentunya :P)
Sinopsis:
Fujinuma Satoru, seorang mangaka sekaligus pengantar pizza berusia 29 tahun, memiliki kekuatan khusus yang disebut "Revival". Ini merupakan sebuah kemampuan yang mampu melempar dirinya maksimal ke waktu 5 menit sebelumnya untuk mencegah suatu musibah atau kecelakaan.
Kemampuan "Revival" ini pun aktif ketika ibu Satoru menjadi korban pembunuhan. Namun bukannya kembali ke beberapa saat sebelum ibunya terbunuh, dirinya terlempar jauh ke masa 18 tahun sebelumnya, tepat pada tahun hilangnya salah satu teman sekelasnya saat sekolah dasar, Hinazuki Kayo.
Review:
TIDAAAAAAKKKK... tamat sudaaaahhhh!! #dihajar #jedhuar
Nggak, nggak. Saya tadi cuma lebay belaka. Well, tapi reaksi tersebut nggak 100% salah karena ekspresi tersebut cocok untuk menjadi representasi singkat nan jebret bagi faktor-faktor kelebihan di Boku dake ga Inai Machi.
Jadi, apa aja kelebihannya?
Revival #1 - Visual!
Seperti yang pernah saya katakan di first impression, visual dari anime ini cocok banget buat mendukung nuansa stoic-melancholic yang ada. Nggak ada efek gila-gilaan, plus penggunaan warnanya juga tepat karena nggak heboh berwarna-warni. Saya juga cukup suka desain karakter-karakternya yang realistis (meski saya ada sedikit komplain dengan bibir ibunya Satoru...). Tapi adegan favorit saya adalah di episode 3 ketika Satoru menunjukkan "pohon Natal". Itu visualnya bener-bener breathtaking tingkat dewa. Satu lagi, sewaktu menampilkan visualisasi Revival dengan roll film kamera jadul itu juga... mantap! d(≧∀≦)
Oh ya, saya juga seneng dengan penggunaan resolusi layar yang berbeda untuk adegan masa sekarang dan masa lalu. Kalo Anda perhatikan, setiap adegan di tahun 1988 selalu memiliki resolusi yang lebih kecil pada bagian height-nya. Saya nggak ngerti apakah ada istilah secara teknisnya di bidang animasi, pokoknya begitu lah ya. XP~
Revival #2 - Audio!
Musik? Check. Meski nggak "wuaaahh buangeet" dan bukan tipe-tipe lagu yang bisa didengarkan setiap hari sama saya, tapi baik opening (Re:Re - Asian Kung Fu Generation) dan ending (Sore wa Chiisana Hikari no You na - Sayuri) cukup enak di telinga, dan saya nggak bisa komplain apa-apa.
Apalagi?
Seiyuu!
Seperti yang saya katakan di first impression, penggunaan 2 seiyuu untuk suara anak-anak (Tsuchiya Tao) dan dewasa (Mitsushima Shinnosuke) Satoru itu terlalu jebret untuk dikomentari secara kritis. Speechless lah pokoknya. Pemakaiannya secara bergantian di adegan-adegan tertentu itu sanggup bikin telinga saya menjerit gembira. Dan yang bikin saya kaget lagi... ternyata Mitsushima Shinnosuke belum pernah mengisi suara di anime sebelumnya!
Lalu tentu saja sang seiyuu si baka na no Hinazuki Kayo, Yuuki Aoi! Saya memang ngefans sama suaranya sejak dia ngisi suara sebagai Kuhouin Murasaki di anime Kurenai, dan kemampuannya bikin telinga saya kegirangan nggak pernah bisa diragukan. Saya bener-bener jatuh cinta sama intonasi suaranya, apalagi pas nyebut "baka na no?"... aheargaehrgaehgrhaegh #enyakenyakenyak #sedap #digeplak #plak
Revival #3 - Komposisi!
Ini dia faktor yang PALING jedhuar parah dan sanggup mendongkrak skor anime ini secara signifikan. Komposisi ceritanya asik! Skenario disusun sedemikian rupa sehingga greget dari tiap menitnya begitu terasa. Saya sendiri AMAT SANGAT terkesima saat mengikuti gimana si Satoru ini mencoba menyelamatkan seseorang dengan usaha yang total abis, berbekal gaya penceritaan yang naik perlahan dan jebret pada waktunya.
Efek positif lain yang gampang diamati adalah: penempatan cliffhanger yang pas dan nonjok! Pokoknya sukses bikin saya nyaris selalu nggak sabaran untuk nonton episode selanjutnya (karena itulah saya jadi baca manganya, nggak sabaran asli dah XD). Saya yakin juga sanggup bikin siapapun mengalami hal yang sama, apalagi bagi yang ngikutinnya pas ongoing kayak saya.
Komposisi yang baik juga menyebabkan efek nggak langsung yang positif (lagi): pacing-nya enak! Nggak ada yang ngebut kayak Shinkansen, tapi nggak ada juga adegan yang mengulur-ulur cerita. Dalam satu episode pun rasanya tetep ngalir enak dalam 20-an menit yang terbatas. Semuanya diceritakan dalam rangka waktu yang tepat untuk menghadirkan kelezatan cerita yang nikmat.
NB: poin ini cuma berlaku di arc-nya Hinazuki.
Sebelum ke kelemahan, saya kasih bocoran sedikit gimana cara memecahkan kasus di anime ini. Kalo Anda mampir ke banyak review, banyak yang mengatakan kasus di sini simpel. Dan kenyataannya memang simpel karena satu hal: karakternya cuma sedikit.
Nah, ada 2 pendekatan yang bisa digunakan. Yang satu lumayan rasional, yang satu lagi nggak.
Nah, ada 2 pendekatan yang bisa digunakan. Yang satu lumayan rasional, yang satu lagi nggak.
Berarti cuma segitu tadi kelebihannya?
Iya, cuma segitu. Reaksi lebay di awal tadi memang cocok untuk kelebihan, tapi nggak untuk kekurangan yang akan saya ulas.
Kelemahan!
Lima poin ada di 4 episode terakhir.
Satu lagi ada di...
Jadi, apakah Boku dake ga Inai Machi pantas disebut sebagai anime of the season untuk Winter 2016? Jawabannya: nggak. Saya nggak bisa bilang anime ini ancur lebur, namun kelemahan-kelemahan yang saya temukan cukup mengganggu sehingga anime ini nggak bisa nonjok total di akhir. Sayang banget nggak konsisten sampai selesai.
Nah, mungkin akan timbul pertanyaan lagi. Anime mana yang dapet gelar AotS tersebut? Jawabannya... tunggu review berikutnya.
---------------
Rating:
7.6/10 (B rank) untuk Boku dake ga Inai Machi karena visualnya yang adem, dukungan seiyuu yang optimal, plus penyampaian Hinazuki arc yang luar biasa keren.
Direkomendasikan bagi siapapun yang mencari tontonan misteri ringan.
***
0 comments